Sabtu, 28 Oktober 2017

AUDIT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN

A.  Sifat Siklus Investasi dan Pembiayaan
-       Penelaahan Siklus Investasi dan Pembiayaan
Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk dijual kembali. 
Disamping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Langkah pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi pemahamn atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung operasi entitas bersangkutan dan tingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang mendasarinya. Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode berjalan.Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi kebanyakan entitas. Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan meliputi, misalnya mendapatkan pinjaman, lease modal, menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang mengakuisisi kembali saham/treasury stock, dan membayar dividen.
-       Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit
Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas untuk audit atas investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain, proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap.


B.  SIKLUS INVESTASI
-       Tujuan Audit
Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau eksplisit manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal itu berkaitan dengan aktiva jangka panjang. Tujuan-tujuan ini merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan audit.
-       Pertimbangan Perencanaan Audit
a.    Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
b.    Risiko Inheren
Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi mungkin tidak dihapuskan.
c.    Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa prosedur analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan laporan keuangan.
d.   Risiko Pengendalian
Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif, akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk akuisisi aktiva tetap.

C.  PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP
-       Penentuan Risiko Deteksi
Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran.
-       Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap yaitu :
a.    Prosedur Awal
·      Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
·      Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b.    Prosedur Analitis
·      Mengembangkan ekspektasi atas aktiva tetap dengan menggunakan pengetahuan tentang aktivitas industri dan bisnis entitas tersebut
·      Menghitung rasio :
- Perputaran aktiva tetap
- Beban penyusutan sebagai persentase dari penjualan
- Beban reparasi dan pemeliharaan sebagai persentase dari penjualan
- Tingkat pengembalian atas aktiva
·      Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan pengharapan berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, yang diangarkan, industri, dan data lainnya.
c.    Pengujian Rincian Transaksi
·      Memvouching penambahan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung
·      Memvouching pelepasan aktiva tetap ke dokumentasi pendukung
·      Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan
d.   Pengujian Rincian Saldo
·      Menginspeksi aktiva tetap
·      Memeriksa dokumen kepemilikan dan kontrak
e.    Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi
·      Mengevaluasi kewajaran penyajian beban penyusutan dengan mengevaluasi kelayakan umur manfaat dan estimasi nilai sisa.
·      Menentukan apakah suatu kejadian yang signifikan akan mengakibatkan penurunan nilai aktiva tetap.
f.     Penyajian dan Pengungkapan
·      Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

D.  SIKLUS PEMBIAYAAN
Siklus pembiayaan mencakup dua kelompok transaksi  utama sebagai berikut :
a.    Transaksi hutang jangka panjang mencakup peminjaman dari obligasi, hipotek, wesel, dan hutang, serta pembayaran pokok dan bunga yang berkaitan.
b.    Transaksi ekuitas pemegang saham mencakup penerbitan dan penarikan saham preferen serta saham biasa, transaksi saham treasuri dan pembayaran dividen.
-       Tujuan Audit
Meliputi beberapa hal, yaitu :
a.    Keberadaan atau keterjadian
b.    Kelengkapan
c.    Hak dan kewajiban
d.   Penilaian atau alokasi
e.    Penyajian dan Pengungkapan

E.   PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO HUTANG JANGKA PANJANG
-       Penentuan Risiko Deteksi
Risiko inheren untuk asersi ini mungkin berada pada tingkat sedang atau tinggi karena kerumitan yang terlibat dalam menghitung amortisasi diskonto atau premi obligasi. Berdasarkan pertimbangan faktor-faktor ini dan setiap penilaian risiko pengendalian yang relevan, tingkat risiko deteksi yang tepat dapat ditentukan untuk setiap asersi signifikan yang berkaitan dengan saldo hutang jangka pendek.
-       Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi hutang jangka panjang yaitu :
a.    Prosedur Awal
·      Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
·      Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan hutang jangka penjang yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b.    Prosedur Analitis
·      Melaksanakan prosedur analitis
·      Menghitung rasio
c.    Pengujian Rincian Transaksi
·      Memvouching ayat jurnal ke dalam hutang jangka panjang dan akun-akun laporan laba rugi yang berkaitan.
d.   Pengujian Rincian Saldo
·      Mereview otorisasi dan kontrak hutang jangka panjang
·      Mengkonfirmasi hutang dengan pemberi pinjaman dan perwalian obligasi
·      Menghitung kembali beban bunga
e.    Penyajian dan Pengungkapan
·      Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

F.   PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO EKUITAS PEMEGANG SAHAM
-       Penentuan Risiko Deteksi
Penilaian risiko inheren untuk asersi-asersi yang berkenaan dengan saldo ekuitas pemegang saham tergantung pada sifat dan frekuensi transaksi yang mempengaruhi akun-akun bersangkutan. Transaksi saham yang bersifat rutin dalam perusahaan terbuka sering ditangani oleh registrat dan agen transfer. Penilaian risiko inheren dan pengendalian mungkin lebih tinggi jika ada transaksi nonrutin yang melibatkan penerbitan saham dalam akuisisi, sekuritas konvertibel, atau opsi saham. Faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam menggunakan model risiko audit untuk menentukan tingkat risiko detekdi yang dapat diterima atas setiap asersi signifikan yang bersangkutan dengan saldo ekuitas pemegang saham.
-       Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi ekuitas pemegang saham yaitu :
a.    Prosedur Awal
·      Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
·      Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan ekuitas pemegang saham yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b.    Prosedur Analitis
Menghitung rasio :
-       Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa
-       Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas
-       Pembayaran dividen
-       Laba per saham
-       Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan
c.    Pengujian Rincian Transaksi
·      Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor
·      Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan
d.   Pengujian Rincian Saldo
·      Mereview anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
·      Menelaah otorisasi dan syarat penerbitan saham
·      Mengkonfirmasi saham yang beredar dengan registrar dan agen transfer
·      Memeriksa buku sertifikat saham
·      Memeriksa sertifikat saham yang ditahan sebagai treasury stock
e.         Penyajian dan Pengungkapan
·      Membandingkan penyajian laporan dengan GAAP

G.  JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Auditor juga dapat memberikan dua jasa bernilai tambah yang penting. Pertama, auditor dapat mengevaluasi seberapa efektif entitas telah memanfaatkan aktivanya untuk menghasilkan penjualan, laba, dan arus kas, serta mencapai tujuan entitas itu. Kedua, auditor kemudian dapat memberikan jasa independen dengan mengevaluasi aktiva investasi yang direncanakan entitas itu dan menentukan apakah langkah-langkah yang direncanakan dapat menjadi pendukung yang penting untuk mencapai sasarannya. Akuntan publik dapat memberikan nasihat kepada klien tentang bagaimana membiayai investasi yang penting. Banyak kantor akuntan bertindak sebagai pakar dalam membimbing sebuah perusahaan melakukan merger dan akuisisi.


Minggu, 22 Oktober 2017

AUDIT SIKLUS PRODUKSI DAN JASA PERSONALIA #2

AUDIT SIKLUS PRODUKSI
MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PRODUKSI
Siklus produksi berhubungan dengan konversi bahan baku menjadi bahan jadi. Siklus ini meliputi perencanaan serta pengendalian produksi dari jenis-jenis dan kuantitas barang yang akan diproduksi, tingkat persediaan yang akan dipertahankan, serta transaksi dan peristiwa yang berkaitan dengan proses pabrikasi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini mulai pada saat bahan baku diminta untuk produksi, dan berakhir ketika barang yang diproduksi ditransfer ke barang jadi. Transaksi yang terjadi dalam siklus ini disebut sebagai transaksi pabrikasi. Siklus produksi saling berkaitan dengan tiga siklus lain berikut ini :
a.      Siklus pengeluaran dalam pembelian bahan baku dan pembayaran berbagai biaya overhead
b.      Siklus jasa personalia dalam pembayaran biaya tenaga kerja pabrik
c.      Siklus pendapatan dalam penjualan barang jadi

Tujuan Audit
Dua kelompok tujuan audit yaitu :
a.      Tujuan audit atas kelompok transaksi yang berkaitan dengan transaksi pabrikasi
b.  Tujuan audit atas saldo akun yang berkaitan dengan saldo persediaan serta Harga pokok penjualan.

Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit
Pemahaman tentang bisnis dan industri klien akan membantu auditor dalam merancang program audit yang efektif dan efisien. Bagi banyak perusahaan persediaan pabrikasi merupakan proses inti, dan kemampuan entitas itu untuk menghasilkan laba serta arus kas akan tergantung pada seberapa baik proses pabrikasi itu dikelola. Bagi banyak perusahaan distribusi dan eceran, manajemen persediaan merupakan hal yang penting untuk mencapai keberhasilan.


Materialitas, Risiko Inheren, dan Prosedur Analitis
  1. Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat. Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan. Umumnya audit atas persediaan termasuk mengamati keberadaan persediaan dan mengaudit ketepatan penilaian persediaan memerlukan banyak biaya. Akibatnya, auditor biasanya akan mengalokasikan suatu jumlah yang signifikan dari keseluruhan materialitas ke audit persediaan, tanpa melebihi jumlah yang ia anggap akan mempengaruhi analisis pemakai laporan keuangan.
  1. Risiko Inheren
Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena persediaan bukan merupakan bagian yang material dari proses inti entitas itu.
  1. Prosedur analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Jika persediaan bersifat material bagi audit laporan keuangan, maka auditor tidak boleh menganggap bahwa prosedur analitis merupakan pengganti untuk pengujian rincian lainnya, tetapi prosedur ini bisa sangat efektif dalam memusatkan perhatian audit dimana salah saji mungkin terjadi.

Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
Prosedur analitis yang biasa digunakan untuk mengaudit siklus produksi :
  1. Rasio jumlah hari perputaran persediaanRata-rata hutang persediaan: Harga Pokok Penjualan x 365
  1. Rasio Pertumbuhan persediaan terhadap pertumbuhan harga pokok penjualan
  1. Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap bahan baku yang digunakan
  1. Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap tenaga kerja langsung
  1. Rasio produk yang cacat per jutaJumlah produk cacat sebagai persentase dari setiap juta yang diproduksi

AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PABRIKASI
Dokumen dan Catatan yang Lazim
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam memproses transaksi pabrikasi :


  1. Perintah produksi
  2. Laporan kebutuhan bahan
  3. Slip pengeluaran bahan
  4. Tiket waktu
  5. Tiket perpindahan
  6. Laporan aktivitas produksi harian
  7. Laporan produksi yang sudah selesai
  8. Buku besar pembantu atau file induk persediaan
  9. File induk biaya standar
  10. File induk persediaan bahan baku
  11. File induk persediaan barang dalam proses
  12. File induk persediaan barang jadi



Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
Pelaksanaan dan pencatatan transaksi pabrikasi serta pengamanan persediaan melibatkan fungsi-fungsi pabrikasi berikut ini :
  1. Memulai produksi
-          Merencanakan dan mengendalikan produksi
-          Mengeluarkan bahan baku
  1. Memindahkan barang
-          Memproses barang dalam produksi
-          Memindahkan pekerjaan yang sudah selesai ke barang jadi
-          Melindungi persediaan
  1. Mencatat transaksi pabrikasi dan persediaan
-          Menentukan dan mencatat biaya-biaya pabrikasi
-          Menjaga kebenran saldo-saldo persediaan

Mendapatkan Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian
Prosedur ini meliputi review atas pengalaman sebelumnay dengan klien bersangkutan, jika ada, pengajuan pertanyaan kepada manajemen serta personil produksi lainnya, pemeriksaan dokumen dan catatan produksi, serta pengamatan atas aktivitas dan kondisi produksi. Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan memorandum naratif.

PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PERSEDIAAN
Menentukan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian
Spesifikasi auditor mengenai tingkat risiko deteksi yang dapat diterima untukpengujian rincian atas asersi-asersi persediaan akan mencerminkan suatu hubungan terbalik dengan risiko inheren, risiko pengendalian, dan risiko prosedur analitis yang relevan berkaitan dengan asersi-asersi itu.

Merancang Pengujian Substantif

    • Prosedur Awal
    • Prosedur Analitis
    • Pengujian Rincian Transaksi
    • Pengujian Rincian Saldo
    • Pengujian Rincian Saldo Estimasi Akuntansi
    • Prosedur yang Diwajibkan
    • Penyajian dan Pengungkapan



      JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS PRODUKSI
      Banyak akuntan publik yang telah membantu klien mengembangkan sistem persediaan just-in-time dengan menggunakan pertukaran data elektronik(EDI/Electronic Data Interchange) untuk berkomunikasi dengan pemasok. Selain itu, mereka juga membantu klien dalam mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dari proses pabrikasi. Para akuntan publik ini secara teratur memberikan rekomendasi untuk menyempurnakan sistem informasi yang memungkinkan manajemen memantau dan mengendalikan penciutan persediaan dengan lebih baik, serta mencocokkan kuantitas persediaan dengan permintaan secara lebih baik. Dewasa ini, para akuntan publik telah menolong klien dalam menata ulang proses reenginering yang berkaitan dengan e-business.


      II.      AUDIT SIKLUS JASA PERSONALIA
      MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA  PERSONALIA
      Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. Jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam, dan insetif, komisi, bonus, opsi saham, dan tunjangan karyawan. Kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian.



      Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit
      Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, adalah penting bagi auditor untuk memahamai :
      • Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas.
      • Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda dengan kompensasi gaji.
      • Pentingnya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham, serta penggajian pensiun.

      Materialitas, Risiko Inhern dan Prosedur Analitis
      a.       Materialitas
      Untuk perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti bank, perusahaan asuransi, dan kantor profesional, jasa personalia merupakan beban utama. Untuk sekolah, jasa personalia mungkin menjadi pengeluaran yang utama.
      b.       Risiko Inheren
      Auditor jarang memperhatikan asersi kelengkapan dalam siklus gaji dan upah karena sebagian besar karyawan akan segera menuntut majikan mereka jika tidak dibayar. Akan tetapi, penipuan gaji dan upah telah menjadi perhatian utama auditor.
      c.       Prosedur Analitis
      Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis ketika memulai audit atas siklus jasa personalia karena prosedur ini efektif dari segi biaya.

      Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Internal
      Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja, atau kepada manajer SDM atau personalia. Departemen SDM biasanya bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi pembayaran gaji, upah, serta tunjangan. Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan bentuk-bentuk kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta kantor bendahara.
      Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.

      AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGGAJIAN
      Dokumen dan Catatan yang Lazim
      Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat mencatat transaksi penggajian :
      1. Otorisasi personalia
      2. Kartu absen/clock card
      3. Tiket waktu/time ticket
      4. Register penggajian
      5. Rekening bank untuk penggajian imprest
      6. Cek gaji
      7. Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
      8. SPT pajak gaji dan upah
      9. File personalia karyawan
      10. File induk data personalia
      11. File induk penghasilan karyawan

      Fungsi-fungsi dan Pengendalian yang Terkait
      Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut ini :
      1. Memulai transaksi penggajian yang mencakup
      -          Mengangkat karyawan
      -          Mengotorisasi perubahan gaji dan upah
      1. Penerimaan jasa, mencakup :
      -          Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu
      1. Pencatatan transaksi penggajian, mencakup :
      -          Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah
      1. Pembayaran gaji dan upah, mencakup :
      -          Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil
      -          Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah



      PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO PENGGAJIAN
      Menentukan Risiko Deteksi
      Pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada penerapan prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait, serta pengujian rincian yang terbatas. Jika prosedur analitis trsebut mengungkapkan fluktusi yang tidak diduga, maka akan diperlukan pengujian rincian yang lebih ekstensif.

      Merancang Pengujian Substantif
      Apabila tidak terungkap fluktuasi yang tidak diduga leh prosedur ini, auditor sudah memperoleh bukti yang mendukung tujuan audit yang berkaitan dengan asersi ekstensi/keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, serta penilaian atau alokasi. Yaitu :
      1. Menghitung kembali jumlah-jumlah akrual
      2. Mengaudit tunjangan karyawan dan program pensiun
      3. Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham
      4. Memverivikasi kompensasi pejabat

      JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA
      Akuntan publik dapat membantu dengan :
      1. Menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang tepat.
      2. Mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan produktivitas.

      AUDIT SIKLUS JASA PERSONALIA

      2.1 Jelaskan apa yang dimaksud Audit Siklus jasa dan personalia?
                  Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-jenis kompensasi tersebut meliputi gaji, upah (per jam, per hari, atau per unit pekerjaan), komisi, bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahteraan (benefit) yang diberikan kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan).
      Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan siklus produksi. Namun untuk kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi penggajian atau pengupahan.  Ada dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu yang berhubungan langsung dengan proses produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu yang tidak berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi bisnis perusahaan contohnya adalah supervisor dan sebagainya.

      2.2 Jelakan tujuan dari Audit Siklus jasa dan personalia?
         1. Keberadaan dan Keterjadian
                  Yaitu Mengenai Gaji. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan dalam pembukuan berkaitan dengan kompensasi atas jasa yang diberikan selama periode yang diaudit, dan seperti yang tercantum dalam laporan rugi laba. Pajak penghasilan gaji tercatat menggambarkan pajak penghasilan yang harus dipotong dan dibayarkan sesuai jumlah kompensasi yang diterima  pegawai dalam suatu periode. Saldo utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan mencerminkan jumlah yang terutang per tanggal neraca.
          2. Kelengkapan
                  Meliputi slip gaji, bukti pemotongan PPH, laporan pembayaran pajak tahunan, dan absen karyawan. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan mencakup semua biaya yang terjadi untuk jasa personalia selama periode yang diaudit. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan mencakup semua utang kepada karyawan dan utang kepada Negara per tanggal neraca.
          3. Hak dan Kewajiban
                  Meliputi utang gaji. Pembayaran utang gaji berkaitan dengan tenaga kerja langsung dan tidak langsung, sehingga berhubungan dengan pembayaran antara gaji dan upah. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan adalah kewajiban perusahaan klien. Tujuan asersi hak dan kewajiban  adalah bahwa utang gaji, serta pajak penghasilan yang dibebankan merupakan kewajiban legal entitas pada tanggal neraca.

           4. Penilaian dan Pengalokasian
                  Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Distribusi biaya tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

            5. Pelaporan dan Pengungkapan
                  Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah diidentifikasi dan dikelompokkan dengan benar dalam laporan rugi-laba. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah diidentifikasi dengan benar dalam neraca. Laporan keuangan telah memuat pengungkapan yang tepat tentang program pensiun dan program benefit lainnya.

      2.3 Sebutkan akun-akun terkait dalam Siklus jasa dan personalia?
                  Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan membayar karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh pemerintah serta institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut. Departemen sumber daya manusia menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai dan merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk penambahan dan penghapusan gaji serta perubahan upah dan pengurangan.
      Dokumen Terkait dan Catatan :
      •      Formulir otorisasi pengurangan.
      •      Formulir otorisasi tingkat pembayaran
      •      Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian
      •      Kartu waktu (time card). 
      •      Tiket waktu pekerjaan.
      •      File transaksi penggajian
      •      Jurnal atau data penggajian.
      •      File induk penggajian (payroll master file).
      •      Cek gaji. 
      •      Rekonsiliasi rekening bank penggajian.
      •      Formulir W-2 
      •      SPT pajak penghasilan

      Catatan personalia(personel records) 
      meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil, tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.


      Formulir otorisasi pengurangan.
      Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi  pengurangan gaji, termasuk jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, dan program tabungan pensiun lainnya, serta pennetuan pada obligasi tabungan serta iuran serikat pekerja.


      Formulir otorisasi tingkat pembayaran. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi tingkat pembayaran. Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dalam kasus pejabat perusahaan, otorisasi dari dewan direksi. Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam audit penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap periode. Untuk mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut sangat diperlukan dalam suatu proses pengendalian yang memadai :
      ·         Penyiapan kartu waktu oleh karyawan
      ·         Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih
      ·         Penyiapan cek gaji
      ·         Penyiapan catatan gaji
      Kartu waktu (time card).  Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai dan berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawan. Kartu waktu ini dapat berupa formulir kertas atau electronic, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu atau pembaca kartu identifikasi. Kartu waktu ini biasanya akan mulai  diserahkan pada saat waktu yang telah ada yaitu  setiap minggu.
      Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu waktu. Mereka hanya diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cutih libur atau sakit.

      Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan oleh seorang karyawan melakukan pekerjaan berbeda atau bekerja dalam departemen yang berbeda. Tiket waktu pekerjaan seringkali diakukan secra electronic dengan sistem pelaporan waktu dan beban.

      File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh komputer ini mencantumkan semua transaksi penggajian yang diproses aoleh sistem akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkan kedalam sistem dan informasi tentang setiap transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan, informasi mengenai penggajian digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal penggajian file induk penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.

      Jurnal atau data penggajian. Laporan ini dibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlah pemotongan, serta klasifikasi akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar juga diposting secara simultan kebuku besar umum dan ke file besar induk penggajian.

      File induk penggajian (payroll master file). Adalah file komputer yang digunakan untuk mencatat transaksi penggajian bagi setiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun tersebut hingga tanggal saat ini. Catatan setiap karyawan mencantumkan pembayaran kotor selama setiap periode penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek, dan tanggal. File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total penghasilan setiap karyawan dalam file induk sama dengan saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku besar umum

      Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan potongan lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi penyiapan penggajian, tetapi tanda tangan yang diotorisasi telah membuat cek tersebut sebagai aktiva. Setelah cek gaji dicairkan oleh karyawan, cek yang dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung dari rekening bank setiap karyawan.

      Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun oenggajian impress (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah dimana saldo bernilai kecil dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih yang ditransfer berdasarkan cek atau transferdna elektronik dari akun umum kevakun impress segera sebelum distribusi penggajian.

      Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan setiap menghasilan karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan potongan FICA (jaminan sosial).  Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal revenue service dan komisi pajak Negara bagian serta local jika dapat diberlakukan. Informasi ini disiapkan dari file induk penggajian dan biasanya dibuat oleh koputer.

      SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara bagian, dan federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan. Sifat dan tanggal jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir trsebut disiapkan dari informasi yang ada pada induk file penggajian dan biasanya dibuat oleh computer.pembayaran pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara setengah mingguan atau bulanan, tergantung pada julah pemotongan pajaknya.sebagian besar pajak pengangguran negaara bagian jatuh tempo secara kuartalan.

      2.4 Mengapa audit siklus Siklus jasa dan personalia menjadi sangat penting? Gunakan contoh perusahaan ?
                  Audit Siklus Jasa dan Personalia menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan karena untuk membantu menilai tingkat materialitas, risiko bawaan, prosedur analitik dan, tentang pembayaran gaji,upah, dan pembayaran PPH berdasarkan ketentuan yang berlaku.
      Yang termasuk dalam Materialitas yaitu :
      •      Risiko salah saji dalam perhitungan jam kerja
      •      Risiko salah saji dalam perhitungan utang gaji
      •      Risiko salah saji dalam pengurangan pajak

      Risiko Bawaan :
      •      Hutang Karyawan
      •      Upah Lembur
      •      Gaji Tenaga Kerja
      •      Bonus
      Prosedur Analitik :
      •      Pembayaran Gaji Karyawan
      •      Pertumbuhan gaji karyawan dan kinerja karyawan
      •      Jam kehadiran karyawan
      •      Kompetensi karyawan
      •      Pendapatan Perusahaan per tahun
      Dalam sebuah perusahaan seperti perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti bank, perusahaan asuransi, dan kantor profesional perlu melakukan audit Siklus Jasa Personalia. Hal ini sangat membantu jalan dan kegiatan perusahaan dalam mengontrol keuangan khusus nya pada pembayaran gaji dan upah juga pembayaran PPH yang telah di laporkan sesuai atau tidak. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Distribusi biaya tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Selain itu Audit siklus jasa personalia membantu mengetahui kelengkapan, penilaian dan pengalokasian, serta pelaporan dan pengungkapan tentang gaji dan upah, pembayaran utang gaji dan upah, serta pelaporan pembayaran PPH yang sesuai dengan tanggal pelaporan dalam tanggal neraca.
      Contoh, jika dalam suatu perusahaan jasa asuransi yang tidak melakukan audit siklus jasa personalia maka akan sulit mengetahui kebenaran pembayaran gaji dan upah yang sesuai. Yang ditentukan berdasarkan pada hari kerja, dan jam kerja


      BAB III PENUTUP

      3.1 Kesimpulan
                  Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan. Jenis-jenis kompensasi tersebut meliputi gaji, upah (per jam, per hari, atau per unit pekerjaan), komisi, bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahteraan (benefit) yang diberikan kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Siklus personalia berkaitan dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. Kemudian, pendistribusian biaya tenaga kerja pabrik ke barang dalam proses berkaitan dengan siklus produksi. Namun untuk kelompok transaksi utama dalam siklus ini adalah transaksi-transaksi penggajian atau pengupahan.  Ada dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja langsung yaitu yang berhubungan langsung dengan proses produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung yaitu yang tidak berhubungan langsung dengan fungsi-fungsi bisnis perusahaan contohnya adalah supervisor dan sebagainya.
            Dalam sebuah perusahaan seperti perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti bank, perusahaan asuransi, dan kantor profesional perlu melakukan audit Siklus Jasa Personalia. Hal ini sangat membantu jalan dan kegiatan perusahaan dalam mengontrol keuangan khusus nya pada pembayaran gaji dan upah juga pembayaran PPH yang telah di laporkan sesuai atau tidak. Biaya gaji dan upah serta biaya PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Utang gaji dan upah serta utang PPh karyawan telah dihitung dengan teliti dan telah dicatat. Distribusi biaya tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicatat dengan benar. Auditor akan memastikan apakah saldo tersebut diperoleh melalui penilaian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Selain itu Audit siklus jasa personalia membantu mengetahui kelengkapan, penilaian dan pengalokasian, serta pelaporan dan pengungkapan tentang gaji dan upah, pembayaran utang gaji dan upah, serta pelaporan pembayaran PPH yang sesuai dengan tanggal pelaporan dalam tanggal neraca.
      Contoh, jika dalam suatu perusahaan jasa asuransi yang tidak melakukan audit siklus jasa personalia maka akan sulit mengetahui kebenaran pembayaran gaji dan upah yang sesuai. Yang ditentukan berdasarkan pada hari kerja, dan jam kerja.